Minggu, 27 Juni 2010

PUISI WS RENDRA IBU DI ATAS DEBU

IBU DI ATAS DEBU
WS RENDRA
perempuan tua yang termangu
teronggok di tanah berdebu
wajahnya bagai sepatu serdadu
ibu,ibu....
kenapa kau duduk di situ,
kenapa kamu termangu
apakah yang kamu tunggu?
jakarta menjadi lautan api
mayat menjadi arang
mayat hanyut di kali
apakah kamu tak tahu dimana
kini putramu?
perempuan tua yang termangu
sendiri
sepi
mengarungi waktu
kenapa kamu duduk disitu
ibu,ibu...
dimana rumahmu, dimana
rumahmu?
dimana rumah hukum
dimana rumah daulat rakyat
dimana ada gardu dada tentara
yang mau melindungi rakyat
tergusur
dimana pos polosi
yang mau membela para
petanidari pemerasan pejabat
desa
ibu,ibu...
kamu yang duduk termangu
terapung yang bagai tempurung
di samudra waktu
berapa lama sudah kamu duduk
disitu
berapa hari, minggu, bulan
berapa puluh tahun kamu
termangu di atas debu
apakah yang kamu harapkan
apakah yang kamu nantikan
apakah harapan pensiun buruh di
desa
apakah tunjangan tentara yang
hilang satu kakinya
siapa yang menculi laba dari
rotan di hutan
siapa yang menjarah kekayaan
lautan
ibu,ibu...
dari mana asalmu
apakah kamu dari Ambon, dari
Aceh, dari Kalimantan, dari Irian
nusantara, nusantara...
untaian zamrud yang tenggelam
di lumpur
pengantin yang koyak koyak
dandananny a
dicemaskan tangan asing
tergolek di kebon kelapa yang
kaya raya
indonesia, indonesia...
kau lihatlah ibu kita duduk disitu
teronggok di atas debu
tak jelas menatap apa
mata kosong tapi mengandun g
tuntutan
terbatuk batuk
suara batuk
seperti ketukan lemah di pintu
tapi mulutnya terus membisu
indonesia, indonesia...
dengarlah suara batuk itu
suara batuk ibu ibu
terbatuk batuk
suara batuk
dari sampah sejarah yang hanyut
di kali
10 Muharram 1340 H
Perguruan Islam Salafiyah Kajen
Pati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar